Notification

×

Iklan

Iklan

Kades Nasarudin Mennyoroti Kali Pembuang Adanya Gorong-gorong di Fujisei

Senin, 22 September 2025 | September 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-09-22T23:47:13Z
Kepala Desa (Kades) Kedung Pengawas, Nasarudin

"Saya cek, saya survey, saya dari ujung berjalan kurang lebih 3 km, sampai sini lokasi masuknya ke gorong-gorong itu kades kroscek saluran gorong-gorong cuman dua udit, terus pendek di atasnya ditutup tembok, sama fujisei, ya kita nggak bisa lewat," kata Nasarudin saat wawancara pada pagi hari, (21/9/25)


terobosberita - DESA KEDUNG PENGAWAS, KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT. Desa Kedung Pengawas, Kabupaten Bekasi - Kepala Desa (Kades) Kedung Pengawas, Nasarudin, menyoroti masalah kali pembuang yang ada di area perusahaan Fujise. Menurutnya, kali pembuang tersebut mengalirkan air buangan dari Desa Kedung Pengawas, Buni Bakti, Muara Bakti, dan Kedung Jaya. Namun, perusahaan Fujisei telah memperkecil saluran kali pembuang dengan menggunakan gorong-gorong yang ditutup dengan tembok dan pagar besi.

"Saya cek, saya survey, saya dari ujung berjalan kurang lebih 3 km, sampai sini lokasi masuknya ke gorong-gorong itu kades kroscek saluran gorong-gorong cuman dua udit, terus pendek di atasnya ditutup tembok, sama fujisei, ya kita nggak bisa lewat," kata Nasarudin saat wawancara pada pagi hari, (21/9/25)

Nasarudin mengatakan bahwa kali pembuang tersebut sangat penting bagi empat desa karena mengalirkan air buangan, termasuk air hujan. Namun, karena saluran kali pembuang diperkecil, air tidak dapat mengalir dengan baik sehingga menyebabkan banjir lebih parah saat musim hujan.

"4 Desa kalo banjir airnya nggak ngalir karena gorong-gorong itu kecil tidak sama dengan lebar kali," katanya. Ia juga menambahkan bahwa masyarakat dan petani mengeluhkan masalah ini karena berdampak pada pertanian dan kehidupan sehari-hari.

Nasarudin telah mencoba berkomunikasi dengan pihak perusahaan Fujise, namun belum ada respon. "Saya telepon HRD-nya, ternyata kita harus suruh bersurat, sebenarnya sih enggak perlu bersurat orang kita ngelihat doang... sampai sekarang dia belum mau nelpon sama sekali," ujarnya.

Ia menekankan bahwa saluran air pembuang harus diperluas dan tidak diperkecil agar tidak mengganggu aliran air dan menyebabkan banjir. "Kali harus bener-bener ya diperluas seharusnya... bukannya diperkecil, seharusnya itu lebarnya saluran dan kali itu 8 meter," katanya.

Masalah ini masih belum terselesaikan dan Nasarudin berharap pihak perusahaan dapat menyadari dampak dari tindakan mereka terhadap masyarakat sekitar.(✓)

×
Berita Terbaru Update