Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Oknum PLN lakukan Pelecehan Terhadap Wartawan di Tarumajaya

Kamis, 21 Agustus 2025 | Agustus 21, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-21T13:32:35Z
Diduga Oknum PLN lakukan Pelecehan Wartawan di Tarumajaya

terobosberita – Kabupaten Bekasi Jawa Barat. Dunia pers kembali tercoreng oleh ulah oknum yang diduga berasal dari PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang notabene berplat merah yang menjadi contoh pada perusahaan swasta, bukan jadi oknum pelecehan terhadap Tahar Amsa wartawan matajabar.com - Insiden memalukan terjadi di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/08/25), ketika seorang wartawan hampir menjadi korban kekerasan saat menjalankan tugas jurnalistiknya.

Peristiwa ini menimpa wartawan yang biasa disapa bang Tahar Amsa yang sedang melakukan peliputan insiden putusnya kabel udara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV Muaratawar Incomer di Kampung Lagoa Tanggul, Desa Setia Mulya, Kecamatan Tarumajaya.

Menurut Tahar, berawal ketika ia menerima informasi dari warga tentang kabel udara yang putus dan menimpa rumah milik Arkian, seorang warga yang menjadi korban. Setibanya di lokasi, ia mendapati pemilik rumah sedang dimintai keterangan oleh pihak PLN dan pelaksana kerja PT Bukaka.

Ia bang, ketika saya sampai di lokasi tiba-tiba situasi berubah tegang ketika seorang oknum PLN menghampiri saya dengan nada kasar, Kemudian sang oknum tersebut meluapkan kemarahan karena tidak terima fotonya muncul dalam pemberitaan media. Padahal saya telah menjelaskan bahwa pengambilan gambar dilakukan dalam konteks liputan umum, bukan secara personal," ungkap Tahar, ke awak media.

Lanjut Tahar, Rupanya penjelasan itu tidak meredakan amarah. Sebaliknya, oknum PLN justru naik pitam dan mencoba melakukan tindakan fisik terhadap dirinya.

"Lebih miris lagi, oknum dari pihak PT Bukaka justru merekam insiden itu dengan santai, bukannya melerai," tegasnya.

Menurut Tahar, sebelumnya masyarakat Tarumajaya sudah resah dengan berulang kali putusnya kabel SUTT 150 KV yang disebut sudah terjadi lebih dari tujuh kali.

"Insiden ini, jelas membahayakan keselamatan warga, dan kini ditambah dengan percobaan kekerasan terhadap diri saya yang memberitakan persoalan tersebut," jelasnya.

Tahar selaku wartawan, langsung melaporkan percobaan kekerasan itu ke Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi Raya, Ade Muksin SH.

Menurut Ketua PWI Bekasi Raya, Ade Muksin SH, mengecam keras tindakan arogansi yang dilakukan oknum PLN tersebut. 

“Ini bentuk nyata pelecehan dan intimidasi terhadap profesi wartawan. Kami mengecam keras tindakan oknum PLN itu. Wartawan bekerja dilindungi Undang-Undang Pers. Percobaan kekerasan terhadap jurnalis tidak bisa ditoleransi, apalagi terjadi di lapangan saat menjalankan tugas,” tegas Ade Muksin.

Ia menegaskan, insiden ini akan dibawa serius ke ranah hukum maupun ke Dewan Pers agar tidak terulang kembali.

“PWI Bekasi Raya tidak akan tinggal diam. Kami akan kawal kasus ini sampai tuntas. Jangan sampai ada lagi jurnalis yang menjadi korban kekerasan hanya karena menjalankan tugasnya. Jika pihak PLN tidak segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum tersebut, ini bisa menjadi preseden buruk bagi hubungan antara pers dan instansi publik,” tambahnya.

PWI Bekasi Raya mendesak PLN melakukan investigasi menyeluruh, tidak hanya terhadap penyebab kabel udara bertegangan tinggi yang berulang kali putus, tetapi juga terhadap perilaku arogansi oknum di lapangan yang mencoba mengintimidasi insan pers.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PLN maupun PT Bukaka belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. (Red) 

×
Berita Terbaru Update